Tidak Punya Tujuan Hidup? Besar Kemungkinan Kamu Sedang Mengalami Fase Ini

Share:


Kamu berumur 20 -30 tahun? 
Sudah memiliki pekerjaan namun di dalam batin kamu sendiri tidak yakin dengan jalan/karir yang kamu pilih?
Mulai stress atau depresi karena kamu merasa berjalan di tempat sebab tak kunjung menemukan jati diri?

Well, besar kemungkinan kamu sedang berada dalam fase Quarter Life Crisis dan kabar baiknya hal itu normal terjadi.

Apa itu Quarter Life Crisis?

Dilansir dari laman glitzmedia.co quarter life crisis adalah masa dimana seseorang yang berusia 25 tahun mulai merasakan berbagai persoalan dalam hidup. Pada masa tersebut orang akan merasakan khawatir berlebihan mengenai pekerjaan, utang-piutang, kondisi keuangan, hubungan asmara, dan berbagai permasalahan dewasa lainnya yang baru saja dimulai.  Pada fase ini pikiranmu tentu akan dihantui oleh perasaan gamang, gelisah, dan tak tentu arah.

Baik pria dan wanita sama-sama mengalami krisis ini hanya saja wanita lebih mudah mengalami krisis, namun tak butuh waktu lama untuk keluar dari rasa depresi tersebut. Hal ini diakibatkan wanita biasanya lebih mudah untuk mencurahkan perasaannya pada sahabat ketimbang pria. Wanita biasanya akan mendapat dukungan lebih banyak ketimbang pria yang justru mengalami banyak tekanan. Jadi, pria memang tak banyak yang mengalaminya, namun saat quarter life crisis dialami, ia akan lebih sulit keluar dari rasa depresi tersebut ketimbang wanita. Itulah mengapa  perlunya dukungan orang-orang sekitar untuk memberikan dukungan kepada seseorang yang sedang berada dalam fase ini untuk membantu mencarikan jalan keluar dan mencegahnya dari depresi berkepanjangan. 

Pada sejatinya kapan quarter life crisis datang begitu lembut dan akan mulai disadari ketika krisis tersebut mulai menampar diri seperti murung dan mendadak seperti kehilangan arah. Jika pada fase ini hidup kamu benar-benar merasa hancur, well jangan panik dan nikmatilah kehancuran itu. Keluarkan semua kegelisahan dan jangan dipendam. Sebab dengan memendam perasaan justru otak akan semakin kalut dan kesulitan berpikir.

Umumnya krisis ini tidak terjadi pada anak yang masih sekolah. Hal tersebut dikarenakan anak masih mengikuti apa yang diperintahkan oleh orang tua, namun ketika memasuki dunia perkuliahan dan kerja sudah pasti seorang anak tidak mungkin sepenuhnya mengikuti kata orang tua dan disini peran orang tua secara tidak langsung berganti peran dari sebagai pemberi perintah menjadi pengarah.
 
Pada quarter life crisis kamu akan dituntut untuk berteman secara kualitas bukan lagi kuantitas. Perlu ditekankan hal ini bukan berarti kamu perlu memilih-milih teman dan memutuskan tali silaturahmi, justru carilah teman dan lingkarang pertemananmu sebanyak-banyaknya. Selanjutnya tugas kamu hanya perlu mengelompokan mana teman untuk bermain, bisnis, dan teman yang dapat kamu jadikan (calon) teman hidup.

Berdasarkan pengalaman saya, banyak orang yang terjebak pada fase ini justru malah berpikir untuk mengakhiri hidup atau menyakiti diri sendiri. Padahal jika dilihat melalui sudut pandang yang lebih luas justru fase ini adalah hal yang perlu disyukuri.

Loh kok lagi kehilangan arah dan stress begini malah disyukuri?

Gini, ketika kamu sekolah (umur dibawah 20 tahun) pasti kamu sering bertanya-tanya "Jati diri aku apa sih?" atau "Aku diciptakan untuk apa sih?" namun hal itu masih hanya sebuah pertanyaan yang cenderung tidak kamu pikirkan lebih lanjut karena sudah jelas bahwa kewajiban kamu saat itu adalah sekolah dan ujung-ujungnya kamu akan berkata "Ah sekolah aja dulu, nanti juga ketemu jalannya" hingga akhirnya kamu lulus dan harus memilih antara kuliah atau kerja. Adapun jika kuliah kamu akan bertanya harus ambil jurusan apa agar tidak berhenti ditengah jalan.

Bagi yang mau lulus sekolah dan berencana melanjutkan kuliah, beneran deh pikirkan matang-matang dari sekarang mengenai jurusan/prodi yang kamu pilih karena biasanya di semester 5-7 mahasiswa cenderung tumbang karena merasa salah jurusan dan akan sangat menyiksa apabila tetap dipaksakan plus menghabur-hamburkan uang yang telah kamu atau orang tua keluarkan

Oke, kembali kepada pertanyaan awal. Kenapa datangnya quarter life crisis perlu disyukuri?

Pertama, dengan datangnya krisis tersebut maka tanpa disadari hal tersebut akan menjadi pemacu kamu untuk semakin fokus mencari jati diri dan mengembangkan skill yang tanpa sadar sudah kamu miliki. Pada situasi ini biasanya seseorang otomatis akan merenungkan dengan benar apa passion sebenarnya dan pencapaian-pencapaian apa yang pernah diraih di masa lalu. Perlu diingat pencapaian atau keberhasilan tidak selalu berbentuk piala dan mendali, namun bisa juga dalam bentuk pujian, pengakuan dan kepuasaan batin.

Kedua, sudah pasti orang yang mengalami krisis ini akan merasa hidupnya kehilangan arah dan seakan tidak berarti. Nah jika kamu sedang mengalami hal tersebut saya sangat menyarankan untuk segera mungkin hubungi teman, pacar, atau orang terdekat yang bisa kamu percaya lalu ceritakan semua keluh kesahmu, walau mungkin mereka tidak bisa membantu menyelesaikan masalahmu namun setidaknya mereka sudah membantu meluapkan emosi negatif dan beban-beban yang ada di pundakmu. Kembali ke poin kedua, orang yang sedang mengalami krisis tersebut cenderung akan mendapatkan dorongan ekstra untuk menjelajahi hal baru dan hasilnya tentu kamu akan mendapatkan pelajaran baru, keahlian, dan kolega baru yang mempunyai minat sama dengan kamu.

 Ketiga, quarter life crisis adalah momentum untuk menemukan minat dan skill sejati kamu, dimana jika kamu berhasil menemukannya maka keahlian kamu akan dapat terus digunakan sampai kamu sendiri sudah memasuki masa pensiun dan pundi-pundi uang akan terus mengalir karena pada masa tersebut bukanlah kamu yang mencari pekerjaan akan tetapi justru kamu yang akan dicari-cari oleh pekerjaan yang merupakan spesialisasi kamu.

Perlu diingat bahwa apapun yang terjadi di masa quarter life crisis perlu kamu nikmati setiap prosesnya bukannya untuk dilewati dan dibenci sebab proses ini adalah transisi menuju kedewasaan dan menemukan jati diri yang selama ini kamu pertanyakan.

Jika kamu merasa bingung atau penasaran mengenai gambaran quarter life crisis maka tidak ada salahnya kamu menonton film yang saya sangat rekomendasikan, yaitu Whiplash (2014), Into The Wild (2007), dan The Graduate (1967).




25 comments:

  1. Terima kasih sudah berkunjung gan

    ReplyDelete
  2. Wah,, saya pernah merasakan hal tersebut bro..
    Sangat membatin banget,, seakan buat apa hidup ini..
    apalagi status masih menjomblo,,hhaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, kalau lagi dilanda krisis itu dan ga punya pacar emang bala sih. Bingung mau cerita ke siapa. Tapi tenang aja ada atau gak ada kehadiran partner hidup (pacar/suami/istri) pasti bisa ngejalaninya kok.

      Delete
  3. Sya sedang mengalami itu mungkin, tiap malam hanya bisa googling seputar tujuan hidup, sya jga kehilangan apa yg benar2 bisa saya lakukan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kamu punya hobby kan? saya yakin kamu punya. Coba tekuni atau minimal quality time dengan hobby kamu yang udah lama kamu ga pernah lakuin, masa bodoh kamu bakal menghasilkan uang apa engga dari hobi kamu. fyi, blog ini lahir ketika saya sedang mengalami masa ini lho. Good luck ya =)

      Delete
  4. Saya juga ngerasa gt. Merasa ngejalanin hdup gtgr aja. Takut selesai kuliah lgsg diajak nikah sm pasangan. Saya ngerasa hdp saya sebagai perempuan hanya untuk menikah saja. Ngk punya tujuan, ngk jelas mw apa. Binggung :'(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selesai kuliah takut langsung diajak nikah? WOW YOU'RE RARE GURL! *hats off*
      kalau setelah lulus kuliah pasangan kamu ngebet mau ngajak nikah sedangkan kamu mau fokus meniti karir ga ada salahnya dengan pasangan untuk tunangan dulu (diikat) biar sama-sama enak dan menjauhkan dari prasangka negatif. Diskusikan baik-baik. Karena relationship yang baik adalah yang saling mendukung bukannya bikin bingung, good luck =)

      Delete
  5. serius nanya

    apa quarter life crisis cmn nyerang org yg umurnya 20 an?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pada umumnya menjelang umur 20 bahkan 30 tahun akan mengalami. Adapun setelah quarter life crisis ada middle life crisis yang bakal mampir di rentang umur 40 s/d 50 tahun keatas.

      Delete
  6. Benarkah masa crisis ini akan berakhir dg sendirinya ?
    Hidup gue bner2 serasa off , sob ..

    And , apa tuh midle life crisis .. adakah sesuatu yg bisa kita persiapkan untuk itu ..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kabar buruknya adalah tidak namun masa seperti itu dapat mereda dengan sendirinya dengan rentang waktu yang bermacam-macam. Kalo ingin lepas dari masa itu kuncinya adalah cari aktivitas atau coba hal-hal baru yang membuatmu tertarik, termasuk lingkaran sosial baru. Pasti ada selama kamu mencoba karena saya sendiri berhasil lepas dari QLC dengan cara itu. Good Luck.

      Lalu untuk midlife crisis adalah krisis lanjutan yang akan mendatangimu pada umur 40 s/d 50 tahun ke atas. Jika quarter life crisis terjadi karena disebabkan oleh pencarian jati diri maka midlife crisis umumnya terjadi karena hidupmu sudah stabil atau terdapat penyesalan atas hal-hal yang tidak kamu lakukan sewaktu muda dan tentu rasa takut akan kematian karena umurmu yang sudah tua atau rasa takut ditinggal oleh orang-orang yang kamu sayang, seperti orang tua, pasangan, dll. Di sini juga bagi orang yang sudah menikah akan rentan terjadinya hasrat untuk berselingkuh atau yang biasa disebut puber ke 2.

      Yang dapat kita persiapkan untuk krisis berikutnya adalah jalani hidup sebaik mungkin selama masih muda agar penyesalan-penyesalanmu tidak menghantui ketika kamu sudah tua.

      Delete
  7. Tulisan ini semacam tempat curhat untuk saya karena saya susah terbuka dengan orang tentang masalah pribadi. Semoga fase ini bisa membuat saya banyak belajar Makasih banyak min

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama. Senang rasanya saya secara tidak langsung menjadi pendengar keluh kesah orang-orang melalui blog ini. Terima kasih juga sudah berkunjung ya.

      Delete
  8. Buat aplikasi beginian dong... Aplikasi tempat curhat dan balas semua orang yang bercurahkan beban kesah nya... Karna ngga semua di Indonesia bisa dibilang juga didunia ini ngga punya orang dekat ( termasuk gue )

    ReplyDelete
    Replies
    1. Doakan semoga suatu hari akan ada aplikasi yang bisa membuat semua orang bebas mengeluarkan unek-unek dan keresahannya.

      Delete
  9. Saya masih 16thn, namun sudah merasa stree dan depresi.. ya saya tidak tau . Mungkin ini terasa lebay, tapi saya sudah tidak kuat . Apa normal bagi saya memikirkan untuk mengakiri hidup saya sendiri ? Saya ingim jawaban ... kalian boleh mengeritik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello Pick, maaf late respon.

      Saya tidak bisa bilang normal jika kamu sudah berpikiran seperti itu akan tetapi saya juga pernah berpikiran seperti itu ketika umur saya masih 14 tahun. Apapun masalahmu tentu mengakhiri hidup bukan jalan terbaik.

      Jika pada umur itu kamu merasa stress dan depresi menurut saya normal karena saya juga pernah mengalaminya, namun jika perasaan itu sudah sangat mengganggu tentu kamu membutuhkan pertolongan profesional.

      Saran saya, jika kamu ada waktu coba kunjungi website https://www.intothelightid.org/ lalu baca artikel-artikel yang tersedia di sana. Di website itu juga terdapat artikel yang dapat membantumu.

      Tetap kuat yah. Sayangi diri kamu.
      Good luck =)

      Delete
  10. Saya umur 14 tahun dan saya rasa saya sudah mengalami itu semua, saya bingung banget sama hidup saya, saya ga punya tujuan, padahal sebelumnya semuanya sudah saya susun dengan baik dah tinggal saya jalanin, nyatanya, semuanya berantakan sebelum waktunya

    ReplyDelete
  11. Saya umur 14 tahun dan saya rasa saya sudah mengalami itu semua, saya bingung banget sama hidup saya, saya ga punya tujuan, padahal sebelumnya semuanya sudah saya susun dengan baik dah tinggal saya jalanin, nyatanya, semuanya berantakan sebelum waktunya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Acha. Maaf ya baru bisa respon.

      Sah sah saja manusia membuat suatu rencana, akan tetapi perlu diketahui juga bahwa tidak ada rencana yang sempurna dan selalu ada kegagalan yang membayanginya.

      Umur kamu masih muda, saran saya fokus saja dulu pada proses pengembangan diri kamu.

      Berdasarkan pengalaman saya sendiri, seringkali saya malah bersyukur atas suatu rencana yang gagal.

      Ingatlah quotes klasik yang berkata "manusia boleh berencana, tuhan lah yang menentukan"

      Jika kamu beruntung, kamu bisa saja justru mesnyukuri atas rencanamu yang gagal ini di tahun-tahun yang berjalan berikutnya.

      Cheers.

      Delete
  12. Entah apa dengan hari2 yg gw jalanin,semua yg muncul hanya pertanyaan yg makin menjerumuskan ke jurang depresi
    Berat bgt asli
    Hampa,gk berdaya bingung
    Gk tau lgi mau bilang apa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo. Maaf baru membalas.
      Langkah-langkah/kegiatan yang saya lakukan jika sedang berasa dikondisi seperti ini atau saya sering menyebut hal ini dengan istilah grounded into the rock bottom. adalah :

      1. Alihkan fokus pikiran ke kegiatan lain, berhubung saya punya hobi menulis maka saya alihkan pikiran saya untuk membuat tulisan fiksi, bahkan kegiatan itu masih berlanjut sampai sekarang dan ingin saya terbitkan.
      2. Terus bergerak, cari sesuatu yang ini kamu tuju, apapun itu. Fokus pada prosesnya, hasil hanyalah bonus karena jika berfokus kepada hasil saja maka hanya akan menambah beban pikiranmu.
      3. Jauhi lagu cengeng, puasa dulu lagu mellow yang ada di playlistmu. Untuk saya sendiri lagu yang rutin saya dengarkan jika dalam kondisi ini adalah Nostalghia - Plastic Heart, Eminem - Lost Yourself, Hiroyuki Sawano - K21. Yoshiki Classical - Miracle. Bisa kamu dengarkan, tapi saya tidak yakin bisa cocok karena selera musik orang berbeda-beda =)
      4. Baca buku. Saran saya bacalah buku The Subtle Art of Not Giving a f*ck karya Mark Manson, Filosofi Teras karya Henry Manampiring, dan Sang Alkemis karya Paulo Coelho.
      5. Lakukan kegiatan kecil yang baik, apapun itu. Contoh kecilnya berikan sebotol air mineral atau roti kepada pemulung atau pengemis, lalu rasakan sensasinya.
      6. Olahraga jika sempat. Bisa dimulai dari lari pagi atau melakukan workout sederhana sebelum tidur.
      7. Dekatkan diri ke Tuhan YME. Mungkin banyak yang skeptis dengan poin no 7 ini, akan tetapi yang saya tahu bukan hanya jasmani saja yang perlu diberi makan, rohani juga perlu. Kebanyakan kasus penyebab kenapa hidup seseorang terasa terombang-ambing karena melupakan poin no 7 ini.
      8. Bersyukur. Poin ini juga banyak yang skeptis, tetapi saran saya coba syukuri hal apa saja. Sekecil apapun itu.
      9. Berhenti berharap kepada manusia. Sayangi diri sendiri lebih dalam lagi.

      Semoga membantu, cheers.

      Delete
  13. Pleasee pencerahannya
    Ditambah umur yg gk muda lagi bikin tambah down

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah saya reply ya di atas. Semoga jawaban saya bisa membantu.

      Delete
  14. Saya berumur 21 tahun, tidak punya tujuan hidup, saya bahkan tidak merasakan gairah dan tidak ingin memikirkan apapun, orang orang juga menjauhi dan tidak menyukai saya karena keras kepala saya, saya menyadari kelemahan saya dan sulit untuk merubahnya namun saya punya keinginan kuat untuk berubah walaupun secara perlahan tapi mengapa orang orang selalu menjudge saya terutama orang tua saya
    Berat, capek, sedih semuanya campur aduk

    ReplyDelete