Cara Terbaik Balas Dendam (Sweet Revenge)

Share:



The best revenge is massive success - Frank Sinatra.

Pernah dengar atau membaca quote di atas? bahasan saya di bawah ini kurang lebih akan mencoba menjabarkan maksud dari quote musisi fenomenal tersebut.

Ketika diri kalian disakiti dan diinjak-injak apa yang akan kalian lakukan? Sudah pasti jawabannya tidak jauh dari kata balas dendam. Namun, salahnya kebanyakan dari kita coba membalas dengan cara yang sama. Selingkuh dibalas selingkuh, dianiaya dibalas dengan aniaya.

Puas? oh itu relatif .

Masalah terselesaikan? oh sayangnya justru malah semakin panjang.

Atau cukup dengan memaafkan? Terdengar cukup baik dan santun, namun apa kamu benar-benar maafin orang yang nyakitin kamu? Saya rasa tidak, karena di belakang kamu pasti berharap agar tuhan yang bales sebab batin kamu sendiri masih ngeganjel, merasa kalah, dan tidak bisa balas dengan cara yang sama karena memang kamu tidak mampu untuk membalasnya.

Well, kalau kamu balas dengan cara yang sama apa bedanya kamu sama dia?

Memang sih belakangan ini sudah banyak orang yang disakiti bisa bilang "gausah balas dengan cara yang sama, cukup sweet revenge aja" Tapi kalau dipancing dikit langsung cerita panjang lebar tentang dendam kesumatnya terhadap orang tersebut. tentu hal itu cukup annoying karena orang yang tidak tahu menahu ikutan membenci orang yang dia maksud dan tanpa sadar menularkan energi negatif kepada orang yang mendengarkan. And guess what? tanpa sadar kamu malah jadi toxic buat orang sekeliling kamu. Lagipula apakah kamu mau sampai dicap toxic? tidak mau kan. Dan perlu diingat bahwa energi negatif itu lebih cepat menular dibanding energi positif, jadi jangan sekali-kali menularkan energi negatif ke orang lain ya. Dosa.

Sebelum pembahasan ini dilanjut saya mau menegaskan bahwa memaafkan orang lain itu perlu dan kamu hebat jika sudah berusaha memaafkan orang yang telah menindas kamu, namun saya jua menekankan bahwa balas dendam itu perlu. 

Loh, udah bagus dimaafin kok disuruh balas dendam?

Gini.

Balas dendam aka sweet revenge itu ada dua tipe, yaitu berkelas dan tidak. 

Pembalasan yang tidak berkelas itu seperti yang sudah dijabarkan di atas, selingkuh balas selingkuh, aniaya balas aniaya, buang balas buang, an eye for an eye lah pokoknya. But the problem with the solution an eye for an eye is everyone will ends up blind.

Nah, yang kedua adalah pembalasan yang berkelas atau bahasa kerennya sweet classy revenge

Bagaimana cara balasnya?

Langsung aja ke titik dimana manusia jenis manusia pasti lemah, yaitu kalahkan kebahagiaannya. Don't be equal do OVERKILL!!

Eitsss 

Disini maksud saya bukannya menganjurkan untuk secara sengaja merusak kebahagiaan seseorang ya. Tapi saya menekankan agar kamu menjadi pribadi yang lebih bahagia melebihi kebahagiannya. That's the point, mate

Apakah kamu bisa bayangin apabila setiap abis disakitin kamu jadi orang yang lebih dan lebih. Lebih baik, lebih keren, lebih bahagia, dan lebih hebat. Orang jadi takut macem-macem sama kamu karena secara otomatis dia akan mikir tingkat bahagianya bakal kalah saing sama kamu dan tentu hal itu yang bikin dia takut. Caranya? perluas social circle kamu, hangout, liburan, pedalami dan gali skill kamu, ikut seminar dan pelatihan pengembangan diri, pokoknya apapun selama itu positif.

Saya akui energi balas dendam itu sangat powerful dan akan sangat disayangkan apabila energi yang meletup-letup itu justru malah dipakai untuk melakukan hal-hal konyol dan destruktif. Ingat, orang yang sudah menindas kamu akan sangat senang apabila mengetahui kamu melakukan hal yang kekanak-kanakan untuk melampiaskan amarahmu. Karena apa? Karena dengan begitu dia semakin menang dan kamu semakin kalah. Jadi jangan heran kalau kamu akan diinjak-injak lagi. 

Jadi, daripada energi kamu terbuang untuk hal yang sia-sia dan malah rentan makin menjatuhkan harga diri kamu kenapa tidak kamu investasikan saja energi tersebut untuk pengembangan karakter kamu? 

Toh kalau kamu jadi makin keren siapa yang paling bahagia? kamu sendirikan. Do it for your sake, mate. 

Tentu saja proses ini tidak bisa dilakukan secara instan. Proses ini dapat berjalan baik tergantung dari seberapa sayang kamu sama diri sendiri dan tentunya konsistensi untuk menjalankan setiap prosesnya. Karena jika tidak konsisten kamu cenderung lupa dan berhenti untuk terus mengembangkan diri sehingga jangan heran kalau suatu hari kamu akan kembali jadi bahan bully.

Sebelumnya tulisan ini terinspirasi dari kultwit salah satu coach HS (hitmansystem) yaitu kisuriel, pengalaman pribadi, dan pengalaman rekan saya yang tanpa sengaja sudah melakukan hal ini jauh-jauh hari bahkan sebelum saya menemukan kultwit tersebut.

Salam, PJ.
 





4 comments:

  1. Nah ini, mereka yang suka menyakiti kita akan berpikir "gua ngelakuin ini terus buat apaansih, kok dia biasa aja dan bahkan jadi diri yang lebih baik lagi" "gua jadi iri".

    Nice article. Btw suka banget sama cara penulisan blog ini, rapih dan mudah dipahami

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget, maka dari itu kalau ditelaah lagi sebenarnya punya dendam ga selamanya buruk dan justru jadi momentum untuk memperbaiki diri. Terima kasih sudah berkunjung dan compliment-nya :)

      Delete
  2. SETUJUUU! ayo mari menjadi manusia yang produktif biar yang duluu nyesel hehe. btw makasi banyak yaah artikelnya, informatif sekali deh suka

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih. Semoga habis baca artikel ini bisa dituntaskan ya dendamnya =)

      Delete